Sabtu, 28 April 2012

JENDELA RAHTIKA

Ketika langit -langit Kirmizi tampak disudut Barat.Rahtika masih duduk di kursi depan,tatapannya kosong kedepan tiada berkedip menandakan hatinya menerawang jauh.Deny usai mandi saat menuju kamar matanya tertuju pada Rahtika,lama ia melihat Rahtika istrinya yang baru saja ia nikahi beberapa minggu yang lalu.Sebenarnya Rahtika belum berniat untuk berumah tangga namun suratannya memang harus cepat berumah tangga karena takut masa lalunya akan terulang kembali.Di sebuah rumah gubuk berdinding tepas beratap nipah yang hanya disinari dengan lampu kaleng disaat itu pertengkaran antara ibu dan ayahnya tragis sekali,sang ayah meninggalkan ibunya begitu saja,sejak itu ibunya jatuh sakit,semakin hari semakin parah.Raut ketuaan sang ibu mulai terlihat,bibirnya pucat,selalu menangis mengakibatkan kebutaan.Hanya Rahtika anak satu satunya yang selalu setia mengurusi sang ibu,menyuapkan makanan,minuman,obat-obatan sampai buang hajat sang ibupun ia berihkan layaknya anak bayi.

"Ibu tahu kau merasa bosan mengurus ibu Tika",suara terbata bata sang ibu pada suatu malam,

"Ya tak mungkinlah bu,walu bagaimanapun ibukan orang tua ku,dan patut diurusi bagaimana pula ketika aku bayi dulu bu",si ibu membelai rambut Tika

"Kalaupun kau hendak berumah tangga,ibu izinkan"

"Aku belum mau bu,lagi pula ibukan masih dalam keadaan sakit,ya engak mungkinlah bu,biarlah aku mengurusi ibu sampai sembuh".

Tiba-tiba ibunya terbatuk,Rahtika cepat mengambil air minum,menyuapkan dengan beberapasendok,

"minum lagi obatnya ya bu "

"Ibu mau makan Tika"

"sebentar ya tika panaskan sayurnya dulu,biar ibu enak makan",kata Rahtika dan beranjak kebelakang.

Saat itu hujan deras tiba tiba saja,angin kencang dan sesekali terdengar suara gemuruh,kilauan cahaya kilat beriring suara petir,hati Rahtika kecut sekali mendengar suara petir.Terdengar suara pintu depan terbuka,coba ia melihat pintu depat ternyata pintu masih rapat.Rahtika menarikan selimut ketubuh ibunya,lalu kembali beranjak kebelakang melihat panasan sayur,tapi tiba-tiba terlihat olehnya bayangan dari balik tirai pintu belakang,bayangan muncul bagai sosok seseorang bertopi tikar dengan wajah tertutup,hanya terlihat matanya saja dan secepatnya mendekap Rahtika membikin Rahtika ketakutan namun ia meronta dengan terikan tolong,pada siapa dia hendak minta tolong,sang ibu hanya bisa terbaring,teriakan Rahtika habis ditelan suara hujan yang deras.Sosok lelaki bertubuh kekar membuka paksa baju Rahtika hingga terkoyak,Akhirnya Rahtika tidak dapat melawan tubuh tegap dan kuat sekali mendekapnya membuat Rahtika lemas pasrah apapun yang terjadi,dengan leluasa sosok lelaki bertopi tikar menggeranyangi tubuh Rahtika tanpa busana,setelah puas,sosok lelaki itupun pergi meninggalkannya.Rahtika sangat sok dan menangis sambil merangkak menuju kepembaringan sang ibu,ia peluk ibunya,menangis seiring suara hujan,tubuh sang ibu tidak bergerak sama sekali,matanya terkatup rapat dan mulutnya menganga,dingin tubuh ibu terasa,Rahtika mengguncang tubuh sang ibu "Ibuuuuu" semakin menjadi pula tangisan Rahtika.Hujan belum reda,isak tangis Rahtika masih terdengar,tiba-tiba kembali lagi muncul sosok lelaki itu dikamar sang ibu lalu menggulingkan tubuh Rahtika yang tak berdaya,tubuhnya masih tanpa busana .Rahtikapun diperkosa kembali oleh lelaki bertopi tikar,kali ini dihadapan jasad sang ibu.Ia tidak tau siapa lelaki itu justru wajahnya tertutup sapu tangan hitam.Usai keberingasan nafsu yang melahap tubuh Rahtika,lelaki itu keluar dan terdengar suara pintu belakang terbuka.

Hujan mulai reda tapi rinai hujan sesekali kilauan cahaya petir masih ada,kini reda pula tangisan Rahtika,mulutnya terkunci,matanya tajam kesesuatu,setelah busana dikenakannya,cepat ia melangkah kebelakang mengambil pisau dapur.Dengan langkah yang pasti ia keluar rumah tanpa peduli dengan jasad ibunya yang sudah terbaring kaku.Dipertengahan jalan kecil terlihat sosok lelaki bertopi tikar melangkah cepat menuju Rahtika,sepertinya ia akan mengulangi nafsu bejad untuk yang ketiga kalinya,Rahtika berhenti sejenak menanti lelaki itu dekat.Lelaki itupun tepat dihadapan Rahtika lalu hendak mendekap disaat itu Rahtika mengayunkan pisau keperutnya berulang ulang,lelaki itu meronta berismbah darah dan terkapar ditanah.Rahtika membuka penutup wajah sosok lelaki bertopi tikar,cahaya kilat menerpa ,terlihat jelaslah wajah sosok lelaki yang memperkosanya itu ,melihat wajah yang sebenarnya Rahtika menjerit.."Ayaaaaaaah,ayaaaahh...mengapa tega ayah membuat ku begini..tidaaaakkkkkk..

"Heh..." Deny mengejutkan Rahtika yang tiba-tiba menangis sementara senja telah berlabuh

"Sudahlah tak usah dikenang lagi masa lalu mu,ayo masuk sudah magrib". Rahtika bangkit dituntun suaminya Deny kedalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang mau Komentar oke..silahkan saja